Langkah-langkah untuk memastikan bahwa foto dan video kamu tidak dipulihkan (recovery) dari smartphone, jika ingin menjualnya. Sebelumnya, tutorial ini saya baca dari salah satu website yang mengulas trik tersebut.
Kekuawatiran memang sering terjadi bagi para pengguna smartphone yang ingin menjual ponselnya, dimana sebelumnya memori internal smartphone pernah berisi beberapa gambar atau video pribadi dan juga data-data pribadi. Namun, jika smartphone hanya digunakan untuk main game sama nelpon saja tidak perlu kuatir, yang mesti kuatir itu bagi pemilik data privasi.
Banyak dari kita jika ingin menjual smartphone ke orang atau konter hape, kita hanya melakukan memindahkan file dari Smartphone ke komputer, flashdisk menggunakan OTG (on the go) atau ke hape lainnya lalu menghapus file di smartphone baik dengan cara delete maupun format factory.
Cara tradisional seperti itu sebenarnya tidak melindungi data kamu di smartphone, karena ada software khusus yang dapat memulihkan data yang terhapus maupun karena terformat. Jadi sangat bahaya bukan? Jika ada foto dan video privasi kamu yang hanya boleh dikonsumsi pribadi.
Tips ini hanya untuk memanipulasi sistem recovery agar data penting kita tidak dicuri atau disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab jika tidak dihapus dengan benar.
Berikut metode dan langkah-langkah untuk menghapus semua jenis file secara permanen agar tidak bisa di recovery lagi.
1. Format telepon melalui pengaturan smartphone
Kita dapat menemukan pilihan ini dari pengaturan sistem yang biasanya tertulis “format factory” atau “setel pengaturan pabrik” dan kemudian pilih “Hapus semua data dan setel ulang ke pengaturan dasar“. Tapi ingat, backup dulu data yang mau di simpan di memori lain.
Dan selanjutnya kamu harus menunggu hingga smartphone selesai diformat dan semuanya kembali seperti awal kita beli dimana tidak ada foto dan video yang disimpan. Setelah itu, kamu harus mulai menyiapkan perangkat lagi dan memilih bahasa dan pengaturan lainnya, hingga mencapai masukkan email dan kemudian bisa menggunakannya.
Setelah selesai di format, lalu hubungkan smartphone ke komputer menggunakan kabel “USB”, dan kemudian mentransfer banyak file sampah atau file tidak penting bisa film, software atau lagu hingga memori penyimpanan internal smartphone terisi penuh, jika tidak memiliki komputer atau laptop.
Setelah memori internal penuh kemudian “format atau wipe” kembali hape tersebut, lakukan metode ini hingga 2 kali atau lebih, dengan demikian jika orang yang akan membeli hape bekas kita mencoba memulihkan data pengguna dan file.
Cara ini hanya mengelabui aplikasi sistem recovery, karena cara kerja recovery hanya mengembalikan file yang terhapus 1 atau 2 kali, namun jika sudah ditimpa-timpa dengan file yang dihapus lainnya maka sulit untuk direcovery.
Yang artinya, jika kita pernah menghapus “foto atau video kucing” kemudian kita format bukan hapus ya tapi format maka data ini adalah lapisan satu. Lalu kita menghapus “foto atau video ayam” lalu hape di format kembali maka data “foto kucing” tersebut menjadi lapisan kedua, dan foto ayam menjadi lapisan satu.
Namun, sebagian besar smartphone yang sudah menggunakan sistem operasi “Android 6.0” sudah mendukung fitur enkripsi. Penggunaan enkripsi dapat diaktifkan dengan membuka layar pengaturan, lalu mengklik opsi keamanan, lalu memilih opsi “enkripsi” yang berfungsi untuk mencegah file tidak bisa di recovery kembali dengan software apapun. Namun, saya jamin kamu pasti tidak menggunakan fitur enkripsi begitu juga saya, karena bisa membuat memori corrupt atau menjadi lambat.
Demikian tips yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat dan bagi yang memiliki pengalaman atau pengetahuan lebih bisa saling berbagi disini.