Selama puluhan tahun, industri prosesor dunia didominasi oleh nama-nama besar seperti Intel, AMD, dan ARM. Namun, dalam satu dekade terakhir, Tiongkok (China) muncul sebagai kekuatan baru yang serius mengembangkan prosesor buatan sendiri — sebuah langkah besar untuk mencapai kedaulatan teknologi dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan luar negeri.
Berikut deretan prosesor buatan China yang kini mulai menyaingi produk Barat, dari chip untuk PC hingga superkomputer.
1. Loongson (龙芯 / LoongArch)
Pengembang: Loongson Technology (Chinese Academy of Sciences)
Arsitektur: LoongArch (buatan sendiri, hasil pengembangan dari MIPS)
Loongson merupakan simbol kebanggaan Tiongkok dalam dunia prosesor. Generasi terbarunya, Loongson 3A6000, telah mampu menyaingi Intel Core i5 generasi ke-10 dalam beberapa uji coba. Prosesor ini digunakan untuk komputer pemerintahan, pendidikan, dan lembaga riset nasional.
Sistem operasi yang digunakan biasanya adalah Kylin OS atau Deepin Linux.
2. Zhaoxin (兆芯)
Pengembang: VIA Technologies (Taiwan) & Pemerintah Shanghai
Arsitektur: x86 (berlisensi VIA)
Zhaoxin menjadi satu-satunya produsen prosesor x86 lokal China, artinya dapat menjalankan Windows dan software berbasis Intel/AMD. Seri KaiXian KX-6000 dirancang untuk komputer desktop, sementara KaiSheng KH-4000 diperuntukkan untuk server.
Performanya setara Intel Core i3/i5 generasi 7–8, cukup untuk kebutuhan perkantoran dan pemerintahan.
3. Phytium (飞腾 / Feiteng)
Pengembang: Tianjin Phytium Information Technology
Arsitektur: ARMv8 (kustomisasi ARM)
Phytium digunakan secara luas di server dan workstation pemerintahan. Model FT-2000+ bahkan memiliki hingga 64 core, cocok untuk superkomputer dan sistem pertahanan.
Phytium D2000 menjadi versi desktop yang efisien dan hemat daya, banyak digunakan untuk sistem operasi buatan lokal seperti UOS (Unified Operating System).
4. HiSilicon Kirin (华为麒麟)
Pengembang: Huawei Technologies
Arsitektur: ARM Cortex (lisensi & modifikasi Huawei)
HiSilicon dikenal lewat prosesor Kirin, yang dulu populer di ponsel Huawei seperti seri Mate dan P. Setelah terkena sanksi AS, Huawei bekerja sama dengan SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation) untuk membuat Kirin 9000S dengan teknologi 7nm buatan dalam negeri.
Langkah ini menjadi bukti bahwa Tiongkok mulai mandiri dalam produksi chip berperforma tinggi untuk smartphone.
5. Hygon Dhyana (海光)
Pengembang: AMD & Sugon Group (Joint Venture)
Arsitektur: x86 (AMD Zen 1)
Hygon merupakan prosesor server berbasis teknologi AMD Zen, tetapi diproduksi dan dikembangkan di China.
Chip ini digunakan untuk pusat data dan layanan cloud milik pemerintah, dengan dukungan keamanan yang lebih disesuaikan dengan regulasi nasional.
6. Sunway (神威 / Shenwei)
Pengembang: NRCPC (National Research Center of Parallel Computer Engineering & Technology)
Arsitektur: Custom RISC
Sunway adalah otak di balik superkomputer Sunway TaihuLight, yang sempat menjadi komputer tercepat di dunia.
Dengan lebih dari 260 core per chip, Sunway digunakan untuk riset ilmiah, simulasi cuaca, hingga kecerdasan buatan skala besar.
7. Rockchip & Allwinner
Arsitektur: ARM Cortex
Fokus: Perangkat mobile, TV box, IoT, tablet, dan komputer mini.
Kedua perusahaan ini banyak memproduksi chip untuk pasar massal.
Contohnya Rockchip RK3588, prosesor octa-core yang mampu menjalankan Linux dan Android, serta Allwinner A133 yang banyak digunakan di tablet edukasi.
8. Kunpeng (鲲鹏)
Pengembang: Huawei
Arsitektur: ARM server-class
Kunpeng 920 merupakan prosesor server dengan hingga 64 core, digunakan di layanan Huawei Cloud.
Dengan kombinasi kinerja tinggi dan efisiensi daya, Kunpeng menjadi tulang punggung pusat data Huawei di Tiongkok.
9. Shenlong (神龙) – Alibaba Cloud
Pengembang: Alibaba Group
Arsitektur: ARM Neoverse
Chip Yitian 710 buatan Alibaba memiliki 128 core dan dibuat dengan teknologi 5 nm dari TSMC.
Prosesor ini dioptimalkan untuk layanan cloud dan AI di ekosistem Alibaba, menjadikannya salah satu chip cloud paling kuat di Asia.
10. Cambricon (寒武纪 / Cambricon Technologies)
Fokus: AI & Machine Learning Processor
Cambricon membuat chip akselerator AI seperti MLU270 dan MLU370, yang digunakan bersama CPU lain (misalnya Loongson atau Phytium) untuk mempercepat pemrosesan kecerdasan buatan di data center dan superkomputer.
Jenis Penggunaan | Produsen | Arsitektur | Contoh Chip | Kegunaan |
---|---|---|---|---|
PC Desktop | Loongson, Zhaoxin, Phytium | LoongArch / x86 / ARM | 3A6000, KX-6000 | Komputer pemerintahan & publik |
Server / Cloud | Kunpeng, Hygon, Phytium, Shenlong | x86 / ARM | Kunpeng 920, Dhyana 7000 | Data center & cloud |
Smartphone | HiSilicon Kirin | ARM | Kirin 9000, 9006C | Ponsel Huawei |
Superkomputer | Sunway | Custom RISC | SW26010 | HPC & riset ilmiah |
AI & ML | Cambricon | AI accelerator | MLU370 | AI & deep learning |
Embedded / IoT | Rockchip, Allwinner | ARM | RK3588, A133 | TV box, tablet, IoT |
Menuju Kemandirian Teknologi Nasional
Ambisi besar China dalam membangun prosesor lokal bukan hanya soal prestasi teknologi, tetapi juga strategi nasional untuk menghadapi ketegangan geopolitik dan sanksi ekonomi.
Dengan perkembangan LoongArch, Kirin 9000S, dan Kunpeng 920, kini China telah membuktikan bahwa mereka bisa membuat chip yang kompetitif — bahkan tanpa bergantung pada Intel, AMD, atau ARM sepenuhnya.
Ke depan, dengan dukungan perusahaan semikonduktor seperti SMIC, Huawei, dan Loongson, bukan tidak mungkin prosesor buatan China akan menjadi pesaing kuat di pasar global.
Penutup
Dari Loongson untuk PC, Kirin untuk smartphone, hingga Sunway untuk superkomputer, perjalanan industri prosesor China adalah kisah tentang ketekunan, inovasi, dan kemandirian teknologi nasional.
Perlahan tapi pasti, Tiongkok tidak lagi sekadar pasar, tetapi juga pemain utama dalam revolusi chip dunia.