Selama bertahun-tahun saya memakai Firefox sebagai browser utama. Ringan, open-source, dan terkenal ramah privasi. Namun setelah beberapa waktu, performanya di perangkat saya mulai terasa berat terutama saat GPU aktif. Cursor jadi macet-macet, tab sering freeze, dan konsumsi RAM terus naik. Di sinilah saya mulai mencoba Brave, dan ternyata pengalaman yang saya rasakan cukup berbeda.
Berikut alasan utama mengapa akhirnya saya berpindah dari Firefox ke Brave.
1. Performa Lebih Ringan di Perangkat Lama / Low-End
Salah satu hal pertama yang langsung saya rasakan adalah Brave terasa lebih halus, terutama saat dipakai di:
- mini PC
- laptop generasi lama
- perangkat dengan GPU onboard

Firefox sering memaksakan hardware acceleration, dan ketika GPU saya tidak kompatibel penuh, hasilnya malah stutter. Setelah GPU saya matikan, Firefox memang jadi lebih stabil, tetapi performanya makin lambat.
Sementara Brave berjalan lebih lancar bahkan dengan GPU aktif, dan jika GPU dimatikan sekalipun performanya tetap oke.
2. Pemblokir Iklan Bawaan (tanpa plugin)
Firefox butuh ekstensi seperti uBlock Origin atau AdGuard agar benar-benar bersih dari iklan. Itu bagus, tapi ekstensi tambahan berarti beban RAM tambahan.
Brave punya Brave Shields, sebuah ad-blocker bawaan tingkat lanjut yang:
- memblokir iklan
- memblokir tracker
- memblokir skrip berbahaya
- mengurangi beban CPU/RAM
Karena fitur ini native, performanya lebih cepat dibanding plugin.
3. Lebih Cepat Membuka Website
Banyak pengguna merasakan hal ini, dan saya juga merasakannya: Brave terasa lebih cepat membuka halaman. Ini karena:
- caching dioptimalkan
- ads dihilangkan sebelum halaman fully load
- pemrosesan Javascript lebih efisien
Saat dipakai browsing harian, perbedaannya terasa nyata terutama di website berat: berita, toko online, streaming, dashboard admin, dll.
4. Hemat RAM Dibanding Firefox
Firefox punya arsitektur multi-process yang kadang membuat RAM usage melonjak, terutama jika banyak tab.
Brave memang berbasis Chromium, tetapi mereka melakukan optimasi memory sehingga:
- tab idle dibuat tidur
- script tracker diblok sehingga tidak mengekor RAM
- background process lebih terkendali
Hasilnya? RAM lebih hemat.
5. Integrasi Keamanan & Privasi Lebih Simpel
Firefox terkenal privasi, tetapi harus di-tweak:
- setting about:config
- menonaktifkan telemetri
- pakai plugin anti-tracker
- ubah konfigurasi DNS
Di Brave semuanya built-in:
- Block fingerprinting
- HTTPS Everywhere otomatis
- Blocking cross-site cookies
- Anti-tracking secara default
- DNS over HTTPS pilihan
Tanpa perlu ribet.
6. Ekstensi Chrome Sangat Banyak
Ini salah satu keuntungan terbesar Brave: kompatibel dengan seluruh ekstensi Chrome Web Store.
Kalau butuh:
- ekstensi keamanan
- tools developer
- productivity tools
- plugin SEO
- plugin media downloader
Semua tinggal install, tidak perlu cari versi yang didukung.
7. Sinkronisasi Lebih Cepat dan Stabil
Sinkronisasi Brave berbasis sync chain, bukan akun. Praktis dan lebih aman.
Firefox Sync juga bagus, tetapi terkadang:
- lambat
- gagal sinkron bookmark besar
- error account login
Brave Sync terasa lebih ringan.
8. Tampilan Lebih Bersih dan Tidak Berat
UI Brave mirip Chrome tetapi lebih ringan dan tidak banyak fitur yang mengganggu.
Firefox dengan banyak tweak dan plugin kadang terasa:
- berat
- respons lambat
- animasi kurang smooth
Brave terasa lebih modern tanpa mengorbankan performa.
9. Firefox Tidak Memiliki Mesin Pencari Sendiri
Meskipun Firefox adalah browser besar, mereka tidak memiliki search engine sendiri. Firefox hanya bergantung pada kerja sama dengan pihak ketiga, terutama Google. Artinya:
- Pendapatan utama Firefox berasal dari kontrak agar Google dijadikan mesin pencari default.
- Firefox tidak bisa mengontrol penuh kualitas maupun privasi hasil pencarian.
- Pengguna tetap berakhir memakai ekosistem Google, yang secara filosofis agak bertentangan dengan misi privasi Firefox.
Berbeda dengan Brave yang memiliki Brave Search, mesin pencari mandiri yang tidak mengambil data pengguna dan semakin terintegrasi dengan ekosistem browser Brave.
Untuk pengguna yang ingin privasi penuh tanpa ketergantungan pada Google, tidak adanya search engine buatan sendiri membuat Firefox terasa “kurang lengkap”.
Kesimpulan: Pindah Bukan Karena Firefox Jelek, Tapi Karena Kebutuhan Berbeda
Firefox tetap browser yang bagus — open-source, aman, dan banyak fitur privasi. Tetapi untuk kondisi perangkat saya serta kebutuhan browsing yang cepat dan ringan, Brave memberikan pengalaman yang jauh lebih stabil.
Jadi alasan utama saya pindah:
- Performa ringan di PC spesifikasi rendah
- Ad-block bawaan kuat
- RAM lebih hemat
- Website terasa lebih cepat
- Kompatibel dengan semua ekstensi Chrome
- Privasi tetap terjaga tanpa konfigurasi ribet
Jika kamu mengalami Firefox lemot atau cursor macet karena GPU, Brave benar-benar layak dicoba.

