Sebagai Pemula Apa itu Node.js

Sebelum kamu mengetahui Node.js adalah apa?, kamu harus mengetahui hal berikut ini terlebih dahulu. Apabila kamu selama ini mengenai JavaScript sebagai bahasa pemrogaman yang berjalan pada sisi browser/client, maka kamu perlu mengetahui fungsi Node.js yang ada untuk melengkapi peran JavaScript yang berlaku sebagai bahasa pemograman yang berjalan di sisi server.

Nah, pada artikel kali ini, kamu akan mempelajari tentang pengertian, sejarah, serta keunggulan Node.js. Selain itu, kamu juga akan mengetahui website dan aplikasi yang menggunakan Node.js.

Node.js adalah software open-source yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi jaringan dan aplikasi server-side yang real-time dan scalable (bisa dikembangkan sesuai kebutuhan).

Pada dasarnya, Node.js adalah runtime environment lintas platform single-thread yang dibangun berdasarkan engine JavaScript V8 Chrome. Pembuatan aplikasi dengan Node JS dilakukan melalui virtual private server (VPS).

Runtime ini menawarkan operasi input/output (I/O) non-blocking, serta dibangun dengan arsitektur asinkron dan event-driven untuk membantu developer membuat berbagai project dengan mudah dan efisien.

Sejarah Singkat Node.js

Node.js pertama kali diciptakan oleh Ryan Dahl pada tahun 2009. Ryan Dahl merupakan seorang pengembang dari Joyent, ia memiliki ketertarikan dengan penerapan single-threaded pada bahasa pemrogaman sisi server. Setelah mencoba menggunakan Haskell, C dan Lua, akhirnya ia memilih Javascript sebagai bahasa untuk Node.js.

Hal ini diawali dari situasi pada jaman dahulu yang memiliki keterbatasan, saat itu browser menjadi satu-satunya yang dapat mengeksekusi kode pada JavaScript. Oleh karena itu, untuk melakukan pengembangan aplikasi frontend dan backend seorang developer harus mempelajari bahasa pemrogaman yang berbeda, dikarenakan meskipun JavaScript terus berkembang menjadi canggih, JavasScript tetap hanya dapat digunakan dalam sisi frontend saja saat itu.

Sampai saat ini, Node.js yang merupakan hasil inovasi banyak digunakan diberbagai perusahaan atau start-up untuk mengembangkan aplikasi dan website.

Cara Kerja Node.js

Dibandingkan dengan platform lain, Node.js memiliki alur kerja yang spesifik. Software ini beroperasi dalam satu thread (single-threaded), yang berarti tidak membuat thread baru untuk setiap permintaan. Thread adalah rangkaian instruksi yang perlu dilakukan oleh server.

Node.js menggunakan operasi I/O non-blocking. Artinya, saat client mengirim permintaan ke web server, event loop single-threaded Node JS akan mengambil permintaan tersebut lalu mengirimkannya ke worker thread untuk diproses.

Baca Juga:  Mengenal Teknologi Docker dan Fungsinya

Daripada memblokir thread dan membuang-buang resource CPU dengan menunggu respons, Node JS akan terus mengerjakan tugas berikutnya. Dengan cara ini, Node.js bisa menangani sejumlah besar permintaan secara bersamaan.

Oleh karena itu, Node.js tidak cocok untuk tugas-tugas dengan penggunaan CPU yang tinggi. Sebab, tugas tersebut bisa menghalangi thread utama untuk menangani permintaan lain, yang secara efektif akan memblokirnya.
Arsitektur yang Asinkron

Jadi, seperti pembahasan di atas tadi, thread Node.js tidak menunggu sampai respons diterima untuk lanjut memproses permintaan berikutnya.

Pada arsitekturnya yang asinkron, event loop beroperasi setiap kali peristiwa tertentu terjadi (event-driven). Setelah diterima dari panggilan API sebelumnya, respons akan dimasukkan ke dalam antrean event.

Event loop akan menyelesaikan semua permintaan sebelumnya dan permintaan saat ini sebelum menjalankan fungsi callback untuk mengirimkan respons dari server ke klien.

Karena menggunakan event loop single-thread, Node.js mampu menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan waktu eksekusi yang lebih cepat, dan menggunakan resource yang lebih sedikit.

Sebagai perbandingan, software arsitektur sinkron melakukan satu tugas pada satu waktu. Oleh karena itu, event loop biasanya hanya akan pindah ke tugas berikutnya kalau yang sebelumnya sudah selesai.

Fungsi Node.js

Node.js adalah solusi yang cocok untuk melakukan tugas dengan penggunaan data yang intens atau analitik waktu nyata karena memiliki arsitektur asinkron dan fitur I/O non-blocking. Umumnya, Node.js sering digunakan untuk tugas-tugas berikut:

  • Chatting secara real-time. Karena menangani tugas I/O secara efektif, Node.js bisa digunakan untuk program yang menggunakan data secara intensif, seperti aplikasi chat. Node JS juga menggunakan teknologi push melalui web socket, yang memungkinkan komunikasi dua arah antara server dan client. Hasilnya, server tidak perlu mengelola thread satu per satu untuk setiap koneksi terbuka berkat arsitektur asinkron single-threaded dari Node.js.
  • Data streaming. Node.js memiliki modul bawaan yang mendukung streaming data. Ini memungkinkan pembuatan stream yang bisa dibaca (readable) dan ditulis (writeable). Node.js akan membantu mengantrekan data dan mendistribusikannya secara asinkron tanpa hambatan atau gangguan. Jadi, Node JS adalah pilihan bagus untuk fitur streaming yang bisa memproses file saat sedang diupload.
  • Proxy sisi server. Node JS bisa mengelola banyak sekali koneksi serentak menggunakan metode non-blocking. Software ini bisa digunakan sebagai proxy server-side yang efektif, yang mengumpulkan data dari berbagai resource pihak ketiga. Terkadang, Node.js digunakan dalam pembuatan aplikasi client-side untuk mengelola aset dan permintaan API proxy/stub.
  • Dashboard untuk memantau sistem. Dengan fitur event loop Node.js, kamu bisa membuat dashboard berbasis web untuk mengecek status beberapa layanan secara asinkron. Status layanan internal dan publik bisa dilaporkan secara langsung.
  • REST API. Node.js juga memiliki sejumlah package seperti Express.js dan Koa.js yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi. Semua ini bisa mempercepat proses integrasi API dan menjadi dasar untuk REST API yang ringan dan cepat.
  • Single Page Application (SPA). Seluruh SPA akan dimuat pada satu halaman untuk memberikan pengalaman yang serupa dengan desktop. Karena bisa menangani panggilan asinkron secara efisien di antara operasi I/O yang berat, Node JS memungkinkan update data yang sangat lancar bagi SPA tanpa harus merefresh halaman secara rutin.
Baca Juga:  5 Aplikasi Bisa Kembalikan Data yang Terhapus di Android

Lebih kerennya lagi, Node.js juga mendukung pengembangan front-end dan back-end. Berikut alasan Node.js bisa digunakan untuk keduanya:

  • Kode yang bisa digunakan kembali. Beberapa komponen Node.js bisa digunakan kembali untuk back-end dan front-end.
  • Efisiensi tinggi. Menggunakan Node.js bisa mengurangi perpindahan konteks antara beberapa bahasa pemrograman.

Node.js vs npm

Node.js adalah runtime environment JavaScript, sedangkan npm adalah bagian besar dari ekosistem Node.js.

Node Package Manager atau npm merupakan pengelola package yang memungkinkan komunitas user JavaScript dan Node.js memublikasikan serta membagikan modul node miliknya dengan orang lain. Jadi, proses pengembangan aplikasi bisa lebih cepat dan efisien.

npm sendiri terdiri dari dua bagian:

  • Tool antarmuka baris perintah (CLI) untuk mendownload dan memublikasikan package.
  • Repositori online yang menyimpan package JavaScript dan Node.js.

npm menampung jutaan package yang bisa didownload dan diatur dalam berbagai kategori. Bisa dibilang, npm adalah registry software terbesar di dunia. Seluruh library modul yang dikemas dalam package bisa ditemukan di website resminya.

Secara default, npm sudah disertakan dengan setiap instalasi Node JS. Kamu hanya perlu mendownload package di website resmi untuk menggunakannya.

Website dan Aplikasi yang Menggunakan Node.js

1. Netflix

Netflix melayani jutaan pengguna di seluruh dunia untuk menonton acara TV dan film tanpa iklan di perangkat yang terhubung ke Internet. Layanan streaming Netflix yang tidak asing saat ini menggunakan Node.js untuk membangun User Interface (UI). Tim Netflix memutuskan untuk menggunakan Node.js untuk mencapai aplikasi yang modular, ringan, dan cepat.

2. Paypal

Paypal adalah salah satu perusahaan fintech terbesar dan terkenal di dunia. Platform ini memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi satu sama lain secara online dengan cepat dan mudah dalam lebih dari 100 mata uang. Paypal menggunakan Node.js untuk membangun sisi consumer-facing dari aplikasi web-nya. Selain itu, tim Paypal menggunakan Node.js karena memfasilitasi developer untuk membangun server-side juga client-side dengan Javascript.

Baca Juga:  Cara Install OpenSID Offline di XAMPP 2021

3. LinkedIn

LinkedIn adalah media sosial yang digunakan untuk menemukan pekerjaan yang juga menghubungkan dan memperkuat hubungan profesional. Dengan menggunakan Node.js, aplikasi LinkedIn dapat berjalan 20x lebih cepat dari sebelumnya.

4. Trello

 Aplikasi yang satu ini digunakan untuk manajemen pekerjaan yang memungkinkan pengguna untuk berkolaborasi untuk mengatur beberapa project dalam satu tempat. Trello berbasis Node.js untuk mengatur project secara online.

5. Mozilla Firefox

 Salah satu dari sekian banyak aplikasi browser yang tersedia pada Windows, OS X, Linux, Android terbaik yaitu Mozilla Firefox. Mozilla Firefox menggunakan Node.js sebagai bahasa utama di banyak proyek web mereka. Salah satunya adalah Mozilla Persona, yang merupakan teknologi sign-in lintas platform.

Kesimpulan

Node.js adalah platform yang memberikan banyak keunggulan dalam meningkatkan kecepatan pengembangan dibuktikan dari terdapat banyak perusahaan besar populer yang menggunakan Node.js pada backend aplikasi mereka. Jika kamu ingin mencapai hasil yang serupa, kamu dapat mempertimbangkan untuk belajar dan memilih Node.js untuk project kamu berikutnya.

Avatar photo
Bang Yogi

Saya ingin melihat-lihat untuk mendapatkan ide segar dan kadang-kadang hanya duduk dan bekerja di depan komputer berjam-jam.

Articles: 528

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *