Kompresi gzip pada HTTP bertujuan untuk mengecilkan ukuran file yang akan ditransfer, dengan kecilnya ukuran file maka berdampak pada semakin cepatnya waktu loading website/blog serta hemat bandwith.
Kompresi ini sama seperti kita meng compress file pada umumnya (.zip, .rar, .tar.gz), wah berarti ada tambahan proses yang terjadi ya? jawabnya, iya, karena server harus meng-compress setiap file yang dikirim, namun, proses ini umumnya membutuhkan resource kecil dan berlangsung sangat cepat.
Mengapa GZIP?
Karena standar HTTP (RFC 2616) hanya menspesifikasikan tiga jenis kompresi yaitu GZip, Compress, dan Deflate, yang paling populer adalah GZIP (All Browser) diikuti Deflate (dengan zlip pada header).
File apa yang perlu di compress?
File yang sebaiknya kita compress adalah file text, seperti: html, css, dan javascript, json, xml, serta font, karena ukuran file akan berkurang secara signifikan, dan sebaiknya hindari meng-compress file seperti exe, image, zip, rar, dan PDF, karena tidak berpengaruh signifikan dan malah menambah beban server.
Cara mengaktifkan Gzip di Plesk berikut ini:
- Login Plesk Klik menu Domains > example.com > Apache & nginx Settings.
- Tambahkan Kode ini Ke dalam Additional nginx directives:
gzip on;
gzip_disable “MSIE [1-6]\\.(?!.*SV1)”;
gzip_proxied any;
gzip_comp_level 5;
gzip_types text/plain text/css application/javascript application/x-javascript text/xml application/xml application/rss+xml text/javascript image/x-icon image/bmp image/svg+xml;
gzip_vary on; - Klik Apply dan OK
Demikian pembahasan mengenai kompresi Gzip pada HTTP, semoga dapat bermanfaat.